Interaksi Politik Jawara dalam Pembangunan Perspektif Tindakan Komunikatif
Abstract
Jawara sebagai elite lokal di Pandeglang merupakan kekuatan kultural yang memiliki otoritas dalam menentukan sikap dan perilaku politik masyarakat. Aktivitas komunikasi Jawara dalam politik mengarah pada upaya-upaya dalam membangun konsensus politik. Karena kepentingan ini, tidak sedikit Jawara terjebak pada persoalan-persoalan pragmatis. Permasalahan ini kemudian menjadi krusial karena kesahihan dan validitas pesan yang disampaikan Jawara dalam membangun konsesnus politik memberi corak tersendiri dan dampak bagi pembangunan. Pendekatan teknokrasi, paternalistik dan clientism di Pandeglang mengakibatkan kesahihan dan validitas pesan yang disamapaikan sulit terwujud karena cenderung dipenuhi oleh praktik marginalisasi. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengkonstruksi interaksi politik Jawara dalam pembangunan; (2) mendekatkan persoalan interaksi politik Jawara dalam perspektif teori tindakan komunikatif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigma konstruktivis. Pengamatan dilakukan pada level makro dan mikro, interaksi politik diamati baik dalam aktvitas politik informal maupun aktivitas politik formal yang didominasi oleh Jawara. Kesimpulan penelitian ini adalah: (1) konstruksi dari interaksi politik Jawara dalam pembangunan belum memberikan manfaat sepenuhnya terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Banten; (2) teori tindakan komunikatif dalam penelitian ini tidak bisa secara an sich melihat pembangunan dalam konteks tujuan dari tindakan komunikatif itu sendiri tetapi perlu juga disandingkan dengan realitas struktur dan kultur masyarakat.
Full Text:
PDFReferences
Abdur, Rozaki. 2009. Social origin dan politik kuasa blater di Madura. Journal Kyoto review of Southeast Asia. (11).
Antonius, Galih Prasetyo. 2012. Menuju demokrasi rasional: melacak pemikiran Jürgen Habermas tentang ruang publik. Jurnal Ilmu Sosial dan Politik. 16. (2).
Ardianto, Elvinaro, Q-Anees. 2007. Filsafat ilmu komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekama Media.
Armuji & Pratikno. 2004. Konfigurasi kekuasaan elit lokal; dinamika ulama, Jawara, dan pengusaha di Kota Cilegon: Masa orde baru, masa transisi dan pasca reformasi tahun 2000 (Doctoral Dissertation, Universitas Gadjah Mada).
Asep, Kolopaking, Dharmawan. 2015. Dinamika peran sosial politik ulama dan Jawara di Pandeglang Banten. Jurnal Mimbar. 31(2).
Bandiyah. 2012. Evolusi Jawara di Banten (studi evolusi dari bandit menjadi pejabat. Jurnal Udaya. 9(3).
Denzin & Lincoln. 2009. Handbook of qualitative research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Fahmi Irfan. 2011. Jawara Banten. YPM Press Jakarta-Selatan.
Habermas J. 1984. The theory of communication action. (1): reason and the rationalization of society. Beacon Press. Boston Ma.
Habermas J. 1984. The theory of communicative action: a critique of fungionalist reason. Boston: Beacon Press.
Habermas J. 1987. The theory of communicative action (2): Lifeword and system: a critique of fugsionalist reason. Beacon Press Boston, Ma
Hamid A. 2011. Pergeseran peran kyai dalam politik di banten era orde baru dan reformasi. Jurnal Al Qalam. 28(2).
Hidayat S. 2007. Too much too soon. Local state elites perspective on and the puzzle of contemporary Indonesian regional autonomy policy. Rajagrafindo Jakarta.
Hopkins, R. 2008. What Do We See in Film? The Journal of Aesthetics and Art Criticism, Vol. 66 No. 2 Spring 2008. The American Society for Aesthetics. Washington.
Hudaeri, Mohamad. Tasbih dan golok: studi tentang kharisma kyai & Jawara di Banten. Jurnal Istiqro. 2(1).
Kartodirdjo, Sartono. 1984. Pemberontakan petani Banten 1888. Jakarta: Pustaka Jaya.
Karomani, 2008. Komunikasi elite lokal di banten selatan (studi tentang persepsi dan pengelolaan kesan Jawara terhadap ulama dan umaro). Jurnal Sosiohumaniora. 10(1).
Karomani. 2017. Ulama, Jawara, dan umaro: studi tentang elite lokal di Banten. Sosiohumaniora. 1(2).
Kolopaking Lala M. 2011. Konflik dan potensi konflik di pedesaan. Bogor: Bahan kuliah sosiologi pedesaan (tidak dipublikasikan).
Nurdholt, HS dan Klinken (ed). 2007. Politik lokal di Indonesia. Jakarta. Yayasan Obor Indonesia.
Rusadi. 2014. Makna dan model komunikasi pembangunan. Jurnal Studi Komunikasi dan Media. 18(1) (2014):
Sjaf, S. 2014. Politik Etnik: Dinamika lokal di Kendari. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Servaes J. 2002. Communication for development: One world, Multiple Culture, Second Printing. New Jersey (US): Hamptom Press, Inc.
Sujarwoto. 2015. Desentralisasi, dinasti politik dan kemiskinan di indonesia. tulisan ini menelaah hubungan desentralisasi, dinasti politik dan kemiskinan di Indonesia. JIAP. 1(2).
Sujatmiko, Iwan Gardono. 2006. Gerakan sosial dalam dinamikamasyarakat, dalam buku: gerakan sosial: wahana civil society bagi demokrasi. Editor: Darmawan Triwibowo LP3ES Indonesia
Sutisna, A. 2016. Gejala proliferasi dinasti politik di Banten era kepemimpinan gubernur Ratu Atut Chosiyah. Jurnal Politik Indonesia. 2(2).
Syarief Hidayat, 2007. Shadow state…? bisnis dan politik di provinsi Banten: Politik Lokal Di Indonesia. KITLV Jakarta.
Timmer. Jaap. 2005. Melanesia and review: isues and events, 2004-Papua. The contemporary pacific. 16:442-56.
DOI: https://doi.org/10.25008/wartaiski.v2i02.40
Article Metrics:
Abstract Views - 920
PDF Downloads - 665
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Warta Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia
Indexed by:
Copyright of Jurnal Warta Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (p-ISSN : 0853-4470)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Sekretariat Redaksi JURNAL WARTA Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI)
Gedung Dewan Pers, Lt 5
Jl. Kebon Sirih No. 32-34, Jakarta 10110 – Indonesia
Contact Person :