Dinamika Negosiasi Identitas Budaya Pasangan Beda Suku dalam Pernikahan di Yogyakarta
Abstract
Negosiasi identitas pasangan Suku Jawa dan Luar Jawa dalam rumah tangga yang menetap di Yogyakarta tidak lantas melepaskan mereka dari konflik nilai. Dinamika negosiasi identitas kesukuan tetap terjadi baik antara pasangan, maupun interaksi dengan pihak keluarga besar dari kedua belah pihak. Menggunakan teori negosiasi identitas budaya dan menggunakan metode deskriptif kualitatif peneliti mewawancarai secara mendalam tiga pasang suami istri. Hasilnya menunjukkan bahwa pasangan Luar Jawa lebih menggunakan gaya komunikasi konteks rendah untuk menyelesaikan masalah, sedangkan pasangan suku Jawa lebih menggunakan komunikasi konteks tinggi serta cenderung menghindari konflik. Selanjutnya nilai religiusitas lebih kaku untuk dinegosiasikan pihak istri, sebab terindikasi keharusan untuk mengikuti nilai yang diyakini suami maupun keluarga suami. Temuan penelitian adalah suami lebih dapat menegoasiasikan identitas gendernya di lingkungan keluarga istri, dibandingkan istri di keluarga suami.
Full Text:
PDFReferences
Adlini, M. N., Dinda, A. H., Yulinda, S., Chotimah, O., & Merliyana, S. J. (2022). Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 6(1), 974–980. https://doi.org/10.33487/edumaspul.v6i1.3394
Arvia, A., & Setiawan, J. L. (2020). Kepuasan Pernikahan Pasangan Beda Etnis ditentukan Resolusi Konflik dan Intimasi Spiritual. Jurnal Psikologi Teori Dan Terapan, 11(1), 17. https://doi.org/10.26740/jptt.v11n1.p17-31
Batmomolin, L. (2020). Komunikasi Sadar Budaya (Nuansa Lain Studi Antar Budaya). Yayasan Pustaka Nusantara.
Chong, K. H. (2017). “Asianness” under Construction: The Contours and Negotiation of Panethnic Identity/Culture among Interethnically Married Asian Americans. Sociological Perspectives, 60(1), 52–76. https://doi.org/10.1177/0731121415611682
Erlangga, I., Ibrahim, & Ranto. (2021). Negosiasi Identitas Budaya Etnis Pendatang Dengan Etnis Lokal Di Kecamatan Pulau Besar Kabupaten Bangka Selatan. Journal of Goverment and Social Issues (JGSI), 1(1), 18–32.
Fadli, M. R. (2021). Memahami desain metode penelitian kualitatif. Humanika, 21(1), 33–54. https://doi.org/10.21831/hum.v21i1.38075
Harahap, R. (2016). Problematika Perkawinan Beda Kultur (Studi Kasus pada Pasangan Suami Istri Beda Suku di Kelurahan Kober). 1–32. http://repository.iainpurwokerto.ac.id/194/1/Cover_Bab I_Bab V_Daftar Pustaka.pdf
Haryono, S. (2009). Analisis Brand Image Yogyakarta Sebagai Kota Pelajar. Junal Ilmu Komunikasi, 7(3), 301–309. http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/komunikasi/article/view/28
Hasibuan, E. J., & Muda, I. (2017). Komunikasi Antar Budaya pada Etnis Gayo dengan Etnis Jawa Intercultural Communication at The Gayo Ethnic and Javanese Ethnic. Simbolika, 3(2), 106–113.
Ibrahim. (2017). Konteks Budaya dalam Komunikasi Antar Budaya (N. A. H. Azahar Kasim & S. M. Rashid (eds.)).
Manggola, A. (2021). Pola komunikasi antar budaya pasangan suami istri beda suku. JOPPAS: Journal of Public Policy and Administration Silampari, 3(1), 26–39.
Muhadjir, N. (2000). Metode Penelitian Kualitatif. Rake Sarakin.
Mulyani, S. (2021). Peran Agama dan Kebudayaan dalam Membentuk Kepribadian. AT-THARIQ: Jurnal Studi Islam Dan Budaya, 1(2), 55–70.
Muslim Pohan. (2018). Perkawinan Semarga Masyarakat Batak Mandailing Migran di Yogyakarta. Jurnal Madaniyah, 8(2) 282–302.
Raharjo, T. A., Rahardjo, T., & Widagdo, M. B. (2022). Negosiasi identitas penari cross gender pada lengger lanang. Interaksi Online, 10(3), 68–83.
Rahmawati, N. N. (2016). Perempuan Bali dalam Pergulatan Gender. Jurnal Studi Kultur, 1.
Setiyaningrum, S. Y. A. (2019). Studi Mengenai City Branding Kota Yogyakarta Sebagai Kota Pelajar di Indonesia. Jurnal Majemen, Strategi Bisnis Dan Kewirausahaan, 13 No. 1, 31–46.
Subandi. (2011). Deskriptif Kualitatif sebagai Salah Satu Metode Penelitian Pertunjukan. Harmonia, 11(2), 173–179. https://media.neliti.com/media/publications/62082-ID-deskripsi-kualitatif-sebagai-satu-metode.pdf
Tumbelaka, G., Lattu, I. Y. M., & Samiyono, D. (2020). Negosiasi Identitas Kekristenan dalam Ritual Kampetan di Watu Pinawetengan Minahasa. Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial Dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology), 6(1), 1. https://doi.org/10.24114/antro.v6i1.15855
Uyun, N. (2023). Membaca Mitos dan Tradisi dalam Konflik Perkawinan Beda Etnis. Populika, 11(1), 23–33. https://doi.org/10.37631/populika.v11i1.700
Wanjiku, K. J., Lucy, W., & Mutiti, Y. J. K. (2015). Gendered Identities in Gikuyu Marriage Negotiation Discursive Domain. International Journal of Linguistics and Communication, 3(2). https://doi.org/10.15640/ijlc.v3n2a13
Zuhri, S., & Amalia, D. (2022). Ketidakadilan Gender dan Budaya Patriarki di Kehidupan Masyarakat Indonesia. Murabbi : Jurnal Ilmiah Dalam Bidang Pendidikan, 5(1), 17–41. https://ejournal.stitalhikmah-tt.ac.id/index.php/murabbi/article/download/100/99
DOI: https://doi.org/10.25008/wartaiski.v7i1.274
Article Metrics:
Abstract Views - 79
PDF Downloads - 43
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Nurbayti Nurbayti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Indexed by:
Copyright of Jurnal Warta Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (p-ISSN : 0853-4470)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Sekretariat Redaksi JURNAL WARTA Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI)
Gedung Dewan Pers, Lt 5
Jl. Kebon Sirih No. 32-34, Jakarta 10110 – Indonesia
Contact Person :